Semua orang tahu bahwa haji adalah salah satu pilar dalam rukun Islam. Pilar lainnya adalah syahadat, sholat, zakat dan puasa. Mengapa haji adalah ibadah yang istimewa? Ada beberapa alasannya:
Pertama, ibadah haji, tidak seperti keempat pilar yang lainnya, hanya wajib dikerjakan sekali seumur hidup. Saat Nabi Allah ditanya apakah ibadah haji dilakukan setiap tahun, beliau menjawab jika dilakukan tiap tahun, kita tak akan sanggup. Apa konseuensinya? Artinya, tahun 2012 ini ada sekitar 4 juta manusia yang datang ke Baitullah dan melakukan ibadah untuk pertama kalinya, hanya sedikit yang mengulang. Anda ingat kapan pertama kali anda Sholat? Apakah anda hafal seluruh bacaan sholat ketika melakukannya untuk pertama kali? Artinya, orang yang berhaji harus tahu betul rukun dan wajib haji untuk dapat melakukan haji dengan baik, karena kemungkinan untuk mengulanginya lagi, bagi kita orang Indonesia, tidak mudah. Jika sholat kita lupa bacaan, masih bisa diulang, tidak demikian dengan haji.
Di majelis-majelis taklim, sangat sering dibahas tentang tauhid, sholat, zakat dan perpuasa. Setiap tahun di bulan Ramadhan, kita selalu diingatkan untuk menjalani puasa sehingga tidak hanya lapar dan dahaga saja. Tetapi, tidak mudah mencari majelis taklim yang membahas tentang haji. Bahkan saking sulitnya, pembahasan dan majelis taklim tentang haji yang bartajuk Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), harus disertifikasi Kementrian Agama. Itupun seringkali harus membayar. Majelis taklim yang membahas manasik menjelma menjadi ladang bisnis baru, karena pesertanya dianggap cukup secara materi.
Kedua, ibadah haji istimewa karena melibatkan seluruh anugerah Allah yaitu raga dan materi. Sholat, puasa hanya melibatkan raga sedangkan zakat melibatkan materi. Ibadah haji butuh pengorbanan dua-duanya. Pengorbanan raga dilakukan dengan menjalankan prosesi fisik dalam lima atau enam hari yang berpindah di enam lokasi mulai Mekkah, Mina, Arafah, Muzdalifah, kembali lagi ke Mekkah dan Mina. Pengorbanan materi tentu tak perlu lagi diragukan. Bagi orang Indonesia, yang dianugerahi hidayah Allah perjalanan haji berbiaya besar. Tahun 2012 biaya haji regular sekitar USD $ 3300 dan untuk haji khusus minimal USD$ 7000. Dengan pendapatan rata-rata orang Indonesia yang hanya USD $ 4000 an setahun, pergi haji adalah proses panjang menabung (sekarang berhutang) dan lama.
Ketiga, ibadah haji adalah satu-satunya ibadah yang mensyaratkan kehadiran fisik di lokasi yang spesifik dalam waktu yang spesifik. Inti ibadah haji adalah wuquf di Arafah pada tanggal Islam 9 Dzulhijjah pada Dzuhur sampai Magrib yang menandai perpindahan tanggal ke 10 Dzulhijjah. Jika Jemaah haji tidak wuquf di Arafah, dia harus mengulang ibadah hajinya. Oleh karena itu, Pemerintah Arab Saudi sengaja membuat rumah sakit di Arafah hanya untuk memastikan yang sakit tetap mendapatkan hajinya. Ini berbeda dengan pilar lainnya yang bisa dilakukan di mana saja di seluruh muka bumi Allah.
Keempat, ibadah haji adalah satu-satunya pilar yang untuk beribadah harus mengantri bertahun-tahun dengan administrasi yang rumit. Beribadah saja mengunggu giliran. Dengan program talangan haji dan peningkatan ekonomi masyarakat Indonesia, antrian semakin lama saja. Jemaah baru akan mendapatkan nomor antrian ketika menyetorkan sejumlah uang sekitar USD $ 2500. Kalau dulu Jemaah mendapatkan nomor antrian karena menabung, sekarang ada program talangan yang dibayari dulu oleh bank dan jamaah mengangsur. Karena setelah mendapat nomor tidak langsung melunasi dan berangkat. Jeda waktu inilah yang dimanfaatkan oleh bank untuk membuat program talangan. Ibadah yang lain anda bisa lakukan kapanpun anda mau. Berzakat misalnya, sekarang semudah mengirim SMS lewat mobile banking.
Karena ibadah haji adalah istimewa, kita harus mempersiapkannya secara istimewa juga.