Masjid di Larkin Bas Terminal Johor Bahru Malaysia

Image000Masjid di lantai tiga terminal bus Larkin di Johor Bahru ini nyaman dipakai untuk Sholat dengan AC yang cukup dingin untuk melepaskan panas tropis di lokasi terdekat dengan Singapura. Terminal bis Larkin merupakan terminal yang menghubungkan Singapore dengan Malaysia melalui bis. Singapore, sebelum bertransformasi menjadi negara kaya SDM di bawah kepemimpinan Lee Kuan Yew, adalah bagian dari Malaysia.

Perjalanan ke Malaysia dari Singapura bisa ditempuh dengan perjalanan darat dengan beberapa pilihan, antara lain taksi, bus Singapore Johore Express (SJE) dan bus umum. Saya memilih menggunakan SJE yang dikelola swasta dengan tiket yang terjangkau kantong, hanya Sin$ 10,00 untuk berempat sekali jalan. Singapore dan Malaysia dihubungkan dengan jembatan yang cukup lebar yang di tepinya terlihat pipa-pipa air raksasa yang memberikan supply air minum ke Singapura. Dalam setiap perjalanan, tidak lupa meninggalkan dan masuk ke negara baru melalui imigrasi. Dengan paspor Indonesia, kita berhak untuk tinggal di Singapura dan Malaysia selama 30 hari tanpa visa.

Kembali ke Masjid Larkin terminal, dengan luas yang cukup untuk ukuran terminal, di masjid ini pertama kali saya temukan layar LCD besar terpampang di tengah-tengah masjid dengan meja baca Al Qur’an berjejer di sepanjang bagian depan masjid. Saya tidak sempat bertanya apakah layar LCD ini digunakan untuk pengajian atau juga untuk sholat Jumat. Menurut saya, sholat Jumat dengan model presentasi LCD yang ditembakkan ke layar sangat efektif untuk menghilangkan kantuk di tiap khotbah jumat.

Sewaktu saya sholat, di depan masjid ada kampanye mendukung Palestina. Palestina kehilangan lebih dari 70% lahannya dari tahun 1940 an dan berganti dengan Israel. Kampanye dukungan terhadap Palestina dapat dilhat dengan jelas dari spanduk-spanduk, penjualan kaos dan souvernir Palestina di sepanjang koridor menuju masjid. Di seberang masjid juga terdapat klinik kesehatan yang namanya sama dengan nama masjid.

Sayangnya, sebagian besar foto perjalanan saya Singapore dan Malaysia pertengahan Desember 2013 hilang terhapus dari HP yang secara tak sengaja menghapus seluruh foto dalam album dalam memory card. Foto masjid ini saya dapatkan disini.

Lapangan Basket UNSW

20131122_125908 OK_miniLapangan basket (atau kerennya Multipurpose Complex, University Gym) di University of New South Wales di Kensington, Sydney merupakan salah satu tempat yang cukup ramai saat diselenggarakan sholat Jumat. Lapangan basket indoor ini digunakan hanya untuk sholat Jumat yang dihadiri sekitar 200 an jemaah. Untuk sholat fardhu lainnya, mahasiswa UNSW dapat sholat di musholla di dekat tempat ini. Tempat ini juga tidak digunakan untuk sholat Ied Adha dan Ied Fitri, karena selain lantainya yang terbuat dari kayu dan agar berdebu (maklum karena lapangan basket, senam dls, namanya juga multypurpose), pintu masuk ke tempat ini juga sangat kecil.

Proses sholat Jumat rata-rata berlangsung sekitar 30 menit, dimulai jam 13.15 dan berakhir jam 13.45. Pada waktu ujian, jam dimajukan dan khutbah dipersingkat. Jam ini sudah disesuaikan agar dapat diikuti pada empat musim. Perlu diingat bahwa jadwal sholat Jumat di negara-negara empat musim tidak seperti di Indonesia yang dalam satu tahun paling hanya berselisih sekitar 30 menit. Di negara empat musim, jadwal sholat sangat tergantung pada posisi matahari. Jika musim panas, matahari bersinar lama sehingga sholat shubuh bisa dimulai jam 4 pagi dan matahari terbenam bisa jam 20.00. Semakin mendekati kutub, semakin ekstrem. Di Canada misalnya, musim panas subuh jam 4 pagi dan sholat Isya jam 11 malam, padahal jam sudah dimajukan dan disesuaikan (daylight saving). Siksaan luar biasa untuk Ramadhan yang jatuh pada musim panas. Tetapi sebaliknya, jika  musim dingin, puasa mungkin bisa sangat singkat, hanya 8 jam. Continue reading “Lapangan Basket UNSW”

Mecidi Aksa Den Hague

DSC08468 OK_miniMecidi Aksa terletak di dekat kawasan bisnis dan pusat belanja Central di Den Hague (The Hague), ibukota Belanda. Masjid ini mungkin salah satu masjid yang merupakan adaptasi dari gereja. Arsitekturnya mirip dengan gereja, hanya sudah ditambah beberapa kebutuhan dasar untuk sholat Jumat seperti tempat untuk berwudu. Masjid ini merupakan salah satu masjid Turki dari banyak masjid Turki lain di Eropa. Namun walaupun merupakan masjid Turki, jemaahnya dari semua negara.

Saya tidak ingat bahasa apa yang digunakan waktu khutbah Jumat. Kalau tidak salah, salah satu diantara bahasa Belanda, Bahasa Turki dan Bahasa Arab. Hanya saja, saya tidak mengerti satupun dari ketiga bahasa tersebut hehehehe. Karena tidak mengerti, saya sibuk mengamati arsitektur dan desain-desain di dalam masjid yang didominasi warna -warna cerah.

Waktu saya sholat di masjid ini adalah musim gugur mendekati musim dingin di Belanda, sekitar bulan Agustus-September 2007. Tetapi musim gugur di Belanda saya rasakan jauh lebih dingin daripada musim dingin di Australia. Matahari hanya terbit sebentar dan kemudian dingin dan gelap. Jika bertambah hujan, maka lengkaplah kesenduan hari itu. Saya masih jelas merekam kesenduan musim gugur dan musim dingin di Belanda.

Hal berbeda dengan musim dingin di Australia. Walaupun suhu dingin, tetapi sebentar kemudian matahari akan muncul dengan terang. Suasana dingin di Australia hanya saat malam dan dini hari. Jika siang, tidak begitu terasa karena matahari cukup terang. Apalagi jika tinggal di tepi pantai misalnya di Sydney. Hampir tak terasa. Continue reading “Mecidi Aksa Den Hague”

Student Society Ballroom McGill University

DSC02937OK_miniDi kampus-kampus di negara barat, sangat lazim untuk sholat Jumat di tempat-tempat umum yang biasanya digunakan untuk fungsi lainnya. Mahasiswa yang mengorganisir sholat Jumat di kampus biasa menggunakan ruang serba guna, lapangan basket, atau lapangan tenis untuk menggelar sholat Jumat.

Pada acara summer course di McGill University, Montreal Canada tahun 2005, sholat Jumat diselenggarakan di Student Society Ballroom. Ruang ini sebenarnya cukup luas untuk menampung seluruh Jemaah yang ada. Hanya saja, masalah yang selalu muncul ketika sholat Jumat di Ballroom atau lapangan basket, adalah tidak adanya tempat untuk wudhu (ablution). Jadi Jemaah berwudhu di sink yang biasa digunakan untuk cuci tangan. Masalah muncul ketika harus mencuci kaki. Alhamdulillah waktu itu berat badan saya masih 15 kg lebih rendah daripada saat ini sehingga bisa dengan mudah menangkringkan kaki di wastafel. Beberapa Jemaah saya lihat hanya membasuh sepatu saja. Mungkin sudah bersih kakinya dari rumah.

Panitia sholat Jumat, selain meminggirkan kursi-kursi dan menvacuum lantai, juga harus membersihkan sisa air bekas wudhu yang berceceran di lantai.  Jadi Jemaah harus memastikan agar cipratan airnya tidak terlalu parah sehingga menimbulkan kesan buruk bagi umat Islam yang minoritas.  Continue reading “Student Society Ballroom McGill University”

King Faisal Mosque

20131115_134741 OK_miniKing Faisal Mosque terletak di 175-177 Commonwealth St, Surry Hills, Sydney New South Wales Australia. Masjid ini bisa dijangkau dengan berjalan kaki dari Central Station, kira-kira 10 menit. Masjid dua lantai ini membeli dan kemudian membangun masjid dari sebuah rumah. Rumah sebelahnya (berwarna putih) kemudian dibeli dan dijadikan perpanjangan dari masjid pertama.

Masjid berlantai dua menjadi rujukan sholat jumat bagi umat muslim yang bekerja di salah satu kawasan tersibuk di Australia. Sebuah pemandangan langka di tengah hari kerja berbondong-bondong orang mengumpul di titip yang sama dan kemudian membubarkan diri dari titik tersebut setengah jam kemudian. Karena berada di pusat kota, parkir menjadi sulit. Lebih baik menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki.

Continue reading “King Faisal Mosque”