Daftar Beasiswa Luar Negeri Dikti Yuk…

(13/8/2013) Karena populernya posting ini, saya perlu menambahkan beberapa hal penting di depan tulisan sebagai peringatan:

Pertama, sejak 2012 dana beasiswa yang semula disalurkan melalui universitas, diberikan langsung ke mahasiswa. Akibatnya, penerima beasiswa dari UGM tidak bisa mendapatkan dana talangan di tiap semester. Hal ini menyebabkan beasiswa selalu datang terlambat. Untuk tahun 2013 misalnya, beasiswa yang seharusnya datang bulan Januari baru masuk bulan April. 

Kedua, dari forum di milis dan berita, kemungkinan besar penyebab keterlambatan beasiswa ada dua: dibutuhkan kerjasama tiga kementrian agar dana bisa turun. Untuk kasus 2013, anggaran Kemediknas diberi bintang di DPR sehingga beasiswa tidak bisa turun tepat waktu. Kedua kinerja birokrasi di Dikti berikut lembaga outsourcingnya. 

Ketiga, dampak dari keterlambatan ini sangat banyak, mulai dari kesulitan hidup mahasiswa sampai tertutupnya akses ke perpustakaan dan sistem IT kampus yang bervariasi di berbagai universitas dan negara.

Oleh karena itu, sebelum anda menerima beasiswa DIkti, anda harus memastikan: anda punya tabungan yang cukup untuk hidup di luar negeri selama empat-lima bulan, atau anda bernegoisasi dengan pimpinan universitas untuk mendapatkan dana talangan selama masa tersebut. 

Tahun 2012 ini saya adalah penerima beasiswa pemerintah Indonesia yang disalurkan melalui Dikti. Banyak yang bertanya kenapa saya mendaftar beasiswa ini yang menurut banyak orang tidak kompetitif, banyak kekurangan dan dana yang minim. Padahal saya adalah mantan penerima beasiswa ADS yang sedikit banyak tahu seluk-beluk beasiswa dan sering ditanya tips lolos ADS.

Jawabannya tak mudah. Pertama, mulai tahun 2012, ADS mensyaratkan 4 tahun bagi mantan pelamar ADS untuk melamar kembali yang dihitung sejak cap kepulangan ke Indonesia. Saya pulang 13 Desember 2009 yang berarti baru bisa mendaftar untuk ADS 2014 atau bukaan dua tahun lagi. ADS akan mengumumkan shortlisted pada Desember 2014 dan kandidat yang dipilih pada Januari 2015. Paling cepat berangkat Juli 2015 atau molornya Januari 2016. Terlalu lama untuk usia yang semakin tua. Kedua, beberapa skema beasiswa lainnya, misalnya Endeavor, ALA, IPRS. Saya sudah mencoba ALA dan waktu itu bersamaan mendaftar Dikti. Waktu ALA, skor IELTS saya sudah kadaluarsa dan terlambat diberikan, walau sudah diemail untuk segera melangkapinya. Untuk Endeavor dan IPRS saya belum sempat daftar. Ketiga, beasiswa Dikti ini sangat bagus tapi miskin peminat. Mungkin rejeki saya disini. Ini yang akan saya tulis.

Beasiswa Luar Negeri Dikti adalah beasiswa paling mudah didapatkan untuk Dosen baik di Universitas negeri ataupun Swasta. Syaratnya ada beberapa disini, tetapi intinya cuma tiga: Skor bahasa Inggris mencukupi, diterima di sekolah pilihan di luar negeri dan mendapatkan ijin bagi pimpinan. Ini syarat yang mudah dibandingkan beasiswa lainnya.

Sayangnya target dan jumlah penerima BLN Dikti tiap tahun terus turun. Awalnya ditargetkan Indonesia bisa mengirimkan dosen untuk sekolah Master dan Doktor 1.000 orang per tahun. Dalam dua sampai empat tahun, Indonesia akan mendapatkan 1.000 dosen Master atau Doktor baru. Harapan tinggal harapan karena kenyataannya tidak banyak dosen yang memenuhi kualifikasi yang sebenarnya mudah tersebut. Ibaratnya, panitia beasiswa BLN Dikti sampai harus hunting untuk mencari calon penerima beasiswa. Hal ini tentu juga dialami penyelenggara beasiswa yang lain, demi mendapatkan calon penerima beasiswa. Hanya saja, beasiswa lain masih menyeleksi dari ribuan berkas yang memenuhi syarat, penyelenggara BLN Dikti mencari seribu yang memenuhi syarat saja sulit. Berikut Statistiknya yang dapat dilihat di http://studi.dikti.go.id

Seandainya ijin atasan diberikan, dua tantangan lain adalah Bahasa dan Acceptance Letter (disebut Offer Letter atau sebutan lain). Mari kita urai keduanya.

Untuk bahasa, misalnya Inggris, memang tak ada jalan lain kecuali secara serius mempersiapkan diri dengan belajar bahasa. Mahasiswa tak akan pernah bisa belajar kalau tak mengerti apa yang disampaikan dosen, tak bisa berbicara dalam bahasa yang dipakai dan tak faham bacaannya. Jika tak faham ketiganya, mana mungkin akan mampu menulis?

Jangan pernah membayangkan menjadi turis di negara tempat kita belajar, yang ada guidenya, ditunjukkan jalan kalau tersesat. Kalau hanya menjadi turis, tentu tak perlu belajar bahasa lokal. Tapi anda akan hidup dalam kehidupan yang berbeda dengan di Indonesia (kecuali Malaysia). Jadi bahasa adalah modal penting, tanpa itu, lupakan impian belajar di luar negeri. Sekali lagi lupakan.

Tentang LoA, ini juga sebenarnya mudah. Institusi pendidikan di Luar Negeri sebenarnya membutuhkan kita sebagai mahasiswa Internasional untuk mendongkrak reputasi dan ranking internasional mereka dan mendapatkan dana yang tidak sedikit.  Mahasiswa asing biasanya membayar lebih mahal dari mahasiswa lokal yang mendapatkan subsidi pemerintah. Tentu, tidak semua negara demikian. Jika anda bersekolah di Jerman, biaya sekolah Doktor di Jerman hanya 130 an Euro per semester, jauh lebih murah daripada di UGM :razz:

Cara mendapatkannya juga tak terlalu sulit, berikut langkah singkatnya untuk Doktor dan Master by Research with reference to Australian cases. Pertama, anda membuat proposal penelitian yang sesuai dengan keinginan anda dan penting untuk pengembangan ilmu yang anda geluti. Kedua, mencari supervisor yang cocok. Ini gampang-gampang susah. Kecocokan bisa berasal dari kesamaan tema, kesamaan metodologi, kesamaan perspektif dan lain sebagainya. Biasanya didapatkan dari CV dan publikasi supervisor. Ada baiknya anda kutip beberapa risetnya dalam proposal yang menunjukkan kesamaan-kesamaan tersebut. Ketiga, mendaftar bisa melalui agent atau mendaftar sendiri ke Uni yang dimaksud dengan mencantumkan rekomendasi dari calon supervisor dan mantan dosen anda. Tentu saja anda butuh academic record yang bagus, tetapi ini tentu bukan masalah anda karena anda adalah dosen. Jika sudah lengkap, apa yang bisa membuat Universitas menolak aplikasi anda?

Jika aplikasi anda masih conditional, artinya ada beberapa hal yang harus dilengkapi. Biasanya skor bahasa nya masih kurang. Dilengkapi saja, karena hal ini pertanda baik anda sudah cukup diperhitungkan  untuk diterima.

Berikut daftar Universitas terbaik Social Sciences ,malu kan udah dibiayai mahal-mahal kok sekolah di Uni gak bermutu.

2

Kalau Universitas terbaik Oceania disini:

1

32 Replies to “Daftar Beasiswa Luar Negeri Dikti Yuk…”

  1. Mas Bayu, saya berencana untuk apply beasiswa LN DIKTI kebetulan sudah mendpatkan Letter of Offer dan IELTS memenuhi persyaratan. Pertanyaan saya adalah:
    1. Bearapa lama proses sejak melamar s/d pengumuman hasil?
    2. Apa saja yang ditanyakan saat wawancara?
    3. Boleh tahu nilai beasiswa yang mas bayu terima?
    4. Bagaimana dengan kemungkinan membawa keluarga karena seperti diketahui bahwa DIKTI tidak menyarankan untuk membawa keluarga?.
    Terima kasih untuk penjelasan dan pencerahannya.
    salam.

  2. Saya mahasiswa angkatan 2009, berminat daftar BLN, saya bukan dosen, apakah cara memperoleh LoA itu sama dengan cara yang diungkapkan Bapak diatas? Mohon bantuannya..
    Oiya kalo berkenan bolehkah saya minta email Bapak untuk berdiskusi lebih lanjut. .

  3. Saya mencoba menjawab pertanyaannya ya mas Joni, seperti di email:

    1. Proses wawancara (apa yang harus saya siapkan? presentasi proposal?) dan strategi untuk menghadapinya.

    Anda harus bisa menjelaskan riset anda dengan sangat singkat. Sebaiknya seluruh bahan yang diperlukan dalam wawancara disatukan dalam dokumen holder untuk diberikan kepada Dikti. Jadi kesannya anda well prepared.

    2. Seperti diketahui bahwa DIKTI hanya menanggung 3 tahun untuk PhD, sedangkan saya merancang studi akan saya selesaikan selama 3,5 tahun. Apakah saat wawancara kita juga harus memaparkan bagaimana mendapatkan tambahan dana untuk menyelesaikan sisa 6 bulan tsb?.

    Saya juga mengalami masalah yang sama dengan anda. Program saya 4 tahun. Waktu wawancara saya sampaikan saya sudah memulai dengan study dokumen untuk mempersingkat waktu. Saya juga sampaikan strategi utk menyelesaikan lebih cepat antara lain dengan fieldwork dan proposal yang dipercepat. Tidak ada pertanyaan utk mendapatkan dana tambahan, hanya strategi agar lulus dlm 3 tahun

    3. Apakah memungkinkan untuk membawa keluarga (dari sisi living allowance, insurance dll)?

    Sangat mungkin. Curtin letaknya di dekat pusat kota walau tidak seperti UWA tetapi lebih dekat daripada Murdoch. Kalau membawa keluarga, istri atau anda harus bekerja dengan bayaran sekitar AU$20 per jam. Tetapi anda harus menyiapkan uang utk asuransi yang harus dibayar di depan, sekitar 5 ribuan. Anda bisa memilih menggunakan OSHC Allianze, Medibank atau yang lain. Pilihan ini harus sama ketika upgrade utk keluarga. Jadi pastikan anda pelajari quote nya dengan baik. Anda tepat memilih WA karena sekolah anak gratis utk pestgraduate student. Kalau di ACT dan UNSW harus bayar.

    4. Berapa lama proses sejak aplikasi dikirimkan dan pemberangkatan ke Australia?

    Dikti menekankan agar penerima tahun tersebut harus berangkat tahun yang sama. Jadi saya seleksi utk 2012 dan berangkat 2012, sekitar 1 tahun.

  4. Saya mau bertanya.beasiswa dari dikti untuk PNS kementerian lain ada gak?alamatnya dimana?terima kasih infonya

  5. Kementrian lain yang punya program antara lain Kemenkeu, Bappenas dan BI, ini dari yang saya temui di Australia. Kalau dari Dikti yang BLN sepertinya hanya untuk dosen saja karena anggarannya masuk di Kemendikbud.

  6. Mas Bayu, terimakasih banyak atas informasi yang dibagikan. Saya mau tanya mas. Saya sudah mendapatkan Letter of Offer tapi conditional karena saya belum punya skor IELTS minimum 6.5. Saya saat ini punya skor TOEFL ITP 567 dan memenuhi syarat untuk apply BLN DIKTI. Pertanyaan saya, apakah bisa saya melamar beasiswa tersebut dengan conditional LoO? Dan bagaimana menurut Mas Bayu kemungkinan diterimanya.
    Mohon masukan dan saran dari Mas Bayu.
    Terimakasih.

  7. Terimakasih atas commentnya

    Setahu saya syaratnya Unconditional, bukan conditional. Dikti mau yang bisa langsung berangkat Conditional artinya belum diterima, atau diterima setelah memenuhi syarat tertentu. Sebabnya bisa macam-macam, mulai akademik, bahasa sampai sepele misal ijasah tidak dilegalisir. Begitu syaratnya dipenuhi, akan langsung unconditional.

    Saran saya sih segera penuhi agar segera unconditional agar kesempatannya lbh besar dan itu tdk sulit krn sudah dapat conditionalnya. Semoga sukses.

  8. halo mas bayu, saya mau tanya beasiswa ini kan untuk calon dosen ya?? maksudnya calon dosen itu apakah orang yang belum bekerja/ingin jadi dosen begitu? karena saya memang bukan dosen tapi berniat untuk jadi dosen. mohon pencerahannya. Terimakasih

  9. Setahu saya kalau Beasiswa Luar Negeri (BLN) hanya untuk dosen. Ada beasiswa lain untuk calon dosen seperti Beasiswa Unggulan (BU) yang juga dapat digunakan ke luar negeri. Mungkin ada program lain dari Dikti dengan kerjasama dengan institusi lain seperti Dikti-Fullbright, Dikti-NESO.

  10. Mas bayu, thanks infonya sy mendapat byk info stlah mbaca blog ini terlebih untuk info cara mendapatkan LOA. Jika boleh minta alamat email untuk berkonsultasi, trimakasih sebelumnya.

  11. Mas bayu saya ingin tanya, apakah beasiswa ini hanya untuk beberapa jenis jurusan tertentu ataukah untuk ALL jurusan dapat mendaftar sebagai calon penerima beasiswa mas ??

  12. Malam Mas Bayu, maaf, mohon bantuannya, saya ingin melanjutkan kuliah di Nanyang University, bisakah saya dikasi info tentang bagaimana mendapatkan LoA nya dan bagaimana mendapatkan beasiswa dari Dikti dengan lancar?
    Mas, bisakah saya mendapatkan info universitas di Australia yang proses beasiswanya mudah?
    Mohon bantuannya mas, bisa kah diemailkan ke saya info yang saya ingin dapatkan?
    Tq atas perhatian dan waktunya

  13. Setahu saya setiap universitas memiliki cara yang berbeda untuk mendapatkan LoA. Tetapi intinya sebenarnya mendapatkan supervisor dengan proposal penelitian yang diajukan dan lulus test bahasa. Nanti rekomendasi atau email persetujuan dari calon supervisor dilampirkan dalam aplikasi resmi yang biasanya online. Tipsnya, jangan pernah mengirimkan aplikasi tanpa tahu siapa supervisornya, aplikasi anda anda dikirimkan ke banyak nama dan prosesnya akan panjang dan seringkali gagal.

    Kalau beasiswa yang mudah di Universitas Australia sepertinya tidak ada. Kalau yang mungkin yang “lebih mudah” anda bisa melihat di univeristas pelosok, pinggiran dan rankingnya bawah.

  14. Salam, mas saya ingin menanyakan apakah kita boleh daftar beasiswa unggulan jika sudah registrasi di univ. yang akan dituju? saya harus registrasi semester ini juga sebab kalau tidak conditional offer letter saya akan expired (6 bulan dari 28 Nov 15), kalau TOEFL dan yang lainnya sudah ok.

  15. Mohon maaf, saya tidak tahu jawabannya. Silakan ditanyakan ke Dikti saja untuk policy mereka. Offer letter bisa diperpanjang dan prosesnya sangat mudah.

  16. Slm knl mas Bayu, sy Dwi. Thn 2019 ini sy dftr BPPLN Dikti utk S3 ke Australia.. Thn 2008 sy jg mndptkn BPPLN Dikti utk master. Juli kmrn kami yg lls seleksi administrasi, diinterview. Tp hmpr smua kami mrs pesimis bkl lls seleksi interview krn prtanyaan2 interviewernya ‘sedikiti membunuh’ & slh 1 interviewer ketus jg dlm mberikan komentar. Beda sekali dg interviewer dlu di thn 2008, yg lbh brsahabat. Alhamdulillah sy sdh mndptkn LOA unconditional bhkn dpt srt rekomendasi dr dua cln spv sy di Australia. Tp entah knp, di interview kmrn sy mrs pesimis krn pd saat slh 1 interviewer menanyakan seandainy sy ga bs tamat dlm 3 thn, apa yg akan sy lakukan. Wktu itu sy mnjwb, sy akan berusaha keras utk tamat dlm 3 thn & sy telah membuktikanny wktu S2 dg BPPLN jg sy bs tepat wktu tamatnya. Tp si interviewer ngotot, yah katanya, seandainy ga bs gimana. Akhirny sy jwb nanti sy akan bw suami & suami bs kerja utk menanggung tuition fee sy & bila perlu sy akan jual emas yg sdh sy simpan slm ini klo mmg darurat. Tp komentar su interviewer malah “wah anda kaya dong”. Rsny sy ingin mnjwb bwh mnyimpan emas tdk identik dg org kaya krn mmg sy nyicil beli bbrp gram emas tiap bln, tp sy ga berani blg ini jd akhirny sy diam sj. Pd wktu sy akan beranjak dr hadapan interviewer stlh slesai interviewnya, si interviewer yg nany soal klo ga bs tmt dlm 3 thn itu, sempat blg ke sy “You should prepare plan B in case you cant finish in 3 years.” Dan rsny beliau mengulangi kalimat ini smp 2x. Sy jd down wktu diblg gitu krn sy mikirny mgkn beliau nyuruh sy kuliah di Indo sj. Klo mnrt Mas Bayu yg sdh brpengalaman soal beasiswa S3 BPPLN Dikti ini, kr2 apa ya mksd klmt beliau “You should prepare plan B” itu? Mhn sharingnya ya. Trm ksh.

  17. Mohon maaf, saya lama tidak buka blog karena harus submit thesis. Selama study PhD, saya (dan team-teman) mengalami banyak hal yang tidak terduga. Saya bunya plan A-Z, tapi Tuhan yang Maha Kuasa mengatur dan menentukan jalan hidup harus AC, AD, atau ANKDHJKR yang sama sekali tidak kita ketahui. Selama ikhlas menjalaninya akan ada jalan keluar. Saya kira “studi di dalam Negeri” bukan jalan keluar dari permasalahan anda, apalagi anda punya unconditional offer.
    Saya kira pewawancara dihadapkan pada situasi sulit. Dia harus memastikan anda lulus tiga tahun sesuai skema beasiswa, sementara saya menduga dia sendiri tak lulus dalam tiga tahun. Di sisi lain, anda juga bingung karena program PhD biasanya empat tahun. Tapi anda sudah melakukan yang terbaik. Kalau gagal tahun ini, coba lagi beasiswa lain dan coba lagi tahun depan. Kalau Tuhan mau anda berangkat tahun depan, bagaimana? Yang penting jangan pernah patah semangat dan putus asa, karena bisa jadi itulah jalan hidup yang harus anda lalui.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.