*Update Agustus 2015: Mulai Januari 2016, Sekolah anak di Australia untuk HDR (Master Research dan PhD) Student di ACT digratiskan. Salinan suratnya dilihat disini
Dua kolega saya akan segera terbang ke Australia untuk melanjutkan studi PhD bulan depan. Selama beberapa bulan ini, saya sering ditanya tentang kehidupan di Australia, terutama tentang tatacara dan pengurusan anak, mulai dari childcare hingga sekolah dasar. Saya bukan expert untuk urusan ini, tetapi ijinkan saya berbagi, mungkin ada gunanya untuk pembaca sekalian.
Pertama yang harus disadari adalah Australia dibagi menjadi beberapa negara bagian yang memiliki independensi yang tinggi dalam kebijakannya. Pemerintah kota (city council) hanya mengurusi urusan remeh temeh lainnya, misalnya kapan boleh membuang sampah perkakas di jalan. Hal ini berbeda dengan Indonesia yang meletakkan otonomi di Kabupaten/Kota. Setiap negara bagian tersebut memiliki kebijakan tersediri tentang childcare dan pendidikan dasar bagi mahasiswa asing. Walaupun terdapat skema federal tentang supporting berkaitan dengan Childcare, tetap saja kebijakan negara bagian yang bersangkutan yang lebih dominan. Sebagai contohnya, saya dulu tinggal di negara bagian NSW dan bersekolah di ACT seperti juga dialami beberapa kawan lainnya. Bagi mereka penerima beasiswa pemerintah Australia seperti saya dulu, tidak masalah menyekolahkan anak ke negara bagian manapun. Pemerintah Australia (walaupun tidak memberikan family stipend), tetap menjamin sekolah anak. Hanya butuh mengisi form yang digunakan negara bagian ACT untuk meminta klaim biaya ke NSW, tempat saya tinggal (seharusnya kebijakan ini juga dilakukan kabupaten/kota agar pendidikan tidak tersekat daerah administratif).
Terdapat treatment yang berbeda untuk mahasiswa yang berbiaya sendiri atau diberi beasiswa lainnya (misalnya DIKTI). Kawan tersebut harus menanggung total biaya sekolah Primary School di ACT dan membayar separuh biaya jika bersekolah di NSW. Besarnya kalau tidak salah sampai AU$4,500 an setahun di NSW. Untuk ACT sekitar AU$ 9,000.Tentu ini angka yang cukup fantastis untuk mahasiswa. Tetapi jika diukur dari pengalaman dan kemampuan perkembangan anak, angka itu sebenarnya tidak terlalu mencemaskan. Itulah tabungan kita ke anak. Istilahnya, AusAid sudah memberi beasiswa ke Ortunya, kewajiban ortu memberi “beasiswa” ke anaknya hehehe. Jika orang lain percaya dan mau membiayai kita sampai ke Australia, mengapa kita tidak percaya anak kita mengenyam pendidikan yang sama?
Pada saat persiapan sebelum berangkat tiga tahun lalu, AusAid menyampaikan bahwa ada tiga negara bagian yang menggratiskan biaya SD bagi beasiswa non AusAid yaitu Queensland, Victoria dan Western Australia. Artinya, teman-teman yang berencana membawa keluarga harus considered hal ini. Kebijakan ini berkaitan dengan anggaran yang dimiliki negara bagian dan cara pandang negara bagian yang bersangkutan terhadap mahasiswa asing. Mahasiswa asing memberikan kontribusi yang sangat penting bagi ekonomi Australia secara keseluruhan. Jika dipandang signifikan, pemerintah negara bagian bisa menggratiskan sekolah anak mahasiswa asing, toh uang yang diputar dari uang mahasiswa tersebut lebih besar dari biaya sekolah yang didapatkan.
Tapi untuk lebih jelasnya tentang coverage sekolah anak ini, bisa ditanyakan ke international office di masing-masing universitas.
Lalu bagaimana prosesnya?
Untuk childcare biayanya sangat mahal. Sekitar dua tahun lalu di ACT biayanya sekitar AU$60 sehari. Padahal beasiswa saya sekitar AU$72 sehari. Beberapa teman memilih menjaga anak dirumah karena alasan ini. Untungnya, biaya itu dipotong separuhnya karena saya penerima beasiswa AusAid. Ditambah lagi setiap empat bulan, seluruh biaya childcare yang kita setorkan dikembalikan lagi 25% nya. Perlu mengurus sedikit ini itu di Centerlink untuk mendapatkan family benefit ini. Tetapi sedikit ini itu tersebut menambah nafas saya di Australia.
Untuk SD prosesnya jauh lebih mudah. Australia membuat kebijakan yang menanyakan dua hal: tempat tinggal dan umur anak. Umur anak dibuktikan dengan Paspor, domisili dibuktikan dengan surat kontrak dengan Real Estate Agent. Primary School tidak boleh menolak anak yang tinggal di dekat sekolah tersebut yang sudah berusia sekolah. Jika anda mendaftar anak di tempat yang jauh, anak tersebut akan masuk waiting list sampai sudah tidak ada lagi anak dari radius sekolah yang mendaftar. Sekolah juga memberikan beberapa seat cadangan untuk mereka yang tiba-tiba pindah. Prosesnya juga sangat mudah, hanya mengisi form dengan dua syarat di atas anak bahkan bisa sekolah saat orang tuanya mengisi form. Ada baiknya anda juga mempersiapkan surat imunisasi dalam bahasa inggris dari Indonesia. Surat ini juga akan ditanyakan. Jika kelupaan, KMS anak bisa dikonversi dan didaftarkan ke versi Australia. Hanya butuh sedikit interpretasi karena biasanya tulisan bidan dan dokter sangat kecil sehingga tidak jelas dibaca.
Sekolah anak sebenarnya sangat mudah, yang lebih sulit justru mencari rumah. Tempat tinggal membutuhkan banyak effort dan berimplikasi ke banyak hal. Semoga saya bisa menuliskannya lain kali.
Download biaya sekolah di ACT 2008