Ini cerita tentang International English Language Testing System atau yang lebih singkt disebut IELTS. IELTS di Indonesia tidak seterkenal pendahulunya TOEFL, tetapi semakin lama semakin popular dan semakin banyak diterima di banyak universitas.
IELTS terdiri dari empat kriteria yang diukur kemampuannya: listening, reading, writing dan speaking. Tiga yang pertama dilakukan berurutan dan sebisa mungkin tidak keluar ruangan karena managemen waktu sangat penting. Sedangkan speaking dilakukan sesuai jadwal. Bisa langsung, bisa lama tergantung jadwalnya, tetapi dilakukan pada hari yang sama. Waktunya listening 30 menit (40 soal), reading 60 menit (40 soal), writing 60 menit dan speaking 15 menit.
Listening dibagi menjadi 3 sections yang semakin lama semakin sulit. Reading juga dibagi menjadi tiga sections yang juga semakin lama semakin sulit. Tetapi seringkali kesulitan tiap section sangat bergantung kepada background knowledge yang kita miliki.
Listening tidak seperti TOEFL yang berhenti tiap soal, tetapi dengan pembicaraan mengalir dalam beberapa blok soal tertentu, misalnya soal pertama sampai kelima. Pada section terakhir, pembicaraan biasanya mengalir untuk blok soal 30-40. Ketepatan mendengarkan dan membaca prediksi soal sangat penting. Bentuk jawabannya bervariasi mulai multiple choice, menulis angka, menulis kata (maksimal 3 kata), mengisi kolom, dll. Artinya seringkali harus teliti karena kesalahan spelling (misalnya S/ES di belakang) menentukan skor. Di akhir listening, disediakan 10 menit untuk mentransfer jawaban ke lembar jawaban.
Reading dibagi menjadi tiga sections yang bentuk soalnya bervariasi. Beberapa model soal yang sering keluar adalah pilihan Yes, No, Not Given (atau True, False, Not Given), Paragraph matching, paragraph heading, matching, multiple choice, mengisi kolom dls. Menurut petunjuk dan pengalaman, jawaban biasanya sesuai dengan urutan di bacaan, tetapi pengalaman terakhir saya kemarin, tidak demikian. Tidak ada waktu khusus untuk menyalin jawaban di lebar jawaban yang ditulis dibalik jawaban listening.
Writing dibagi menjadi dua sections yang bobotnya berbeda. Dalam task 1 ada tiga jenis soal yang bobotnya lebih sedikit dari task 2. Task one terdiri dari tiga type yang membuat peserta test berfikir tentang Trend (ada jenjang waktu dan hal yang dibandingkan) biasanya bentuknya line graph, bar graph dll, Comparison (comparative dan superlative) tentang sesuatu, misalnya dalam bentuk pie chart, dan ketiga Proses berlangsung, misalnya tentang cara membuat pensil, proses siaran TV via satelit dls. Jumlah kata yang dituliskan 150 (130-180 toleransi) dalam 20 menit.
Sedangkan task 2 berkaitan dengan pendapat tentang sesuatu yang dibagi menjadi tulisan ARGUMENT LEAD atau OPINION. Bedanya, dalam ARGUMENT LEAD, pendapat kita diletakkan di paragraph pertama, misalnya berhubungan dengan pertanyaan DO YOU AGREE OR DISAGREE. Pada OPINION, pendapat kita diletakkan di paragraph terakhir, misalnya berhubungan dengan pertanyaan DISCUSS POSITIVE AND NEGATIVE. Jumlah tulisan 250 kata dengan waktu 40 menit.
Speaking dibagi menjadi tiga section: introduction, berbicara 2 menit tentang tema tertentu yang diberikan dan diskusi. Total waktunya sekitar 15-20 menit.
Saya paling tidak sudah 4 kali test IELTS. Semuanya gratis karena dibayari oleh institusi. Pada test terakhir, biaya hanya diganti jika overall lebih dari 7. Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan sehingga saya berani menulis tips ini, siapa tahu berguna. Dari keempat test tersebut hasilnya berbeda-beda, kadang naik kadang turun. Saya tidak tahu mengapa bisa begitu.
Sekali lagi, namanya TIPS tentu akan berbeda jika dipraktekkan pada gaya tiap orang yang berlainan. Tetapi inilah tips yang selama ini saya praktekkan.
- Anda harus cukup tidur sebelum test. IELTS adalah soal konsentrasi. Kehilangan konsentrasi adalah bencana paling serius untuk Listening dan Reading. (Tambahan Tips dari Master IELTS Indira Sari teman kursus saya di IALF Jakarta, anda harus sarapan banyak, karena ujian ini menguras energi)
- Pada listening, pastikan anda membaca blok soal yang akan diperdengarkan. Cukup blok soal tersebut dan terka, kira-kira apa yang akan dipertanyakan, apakah noun, verb, numbers dls. Jangan terlalu berambisi untuk membaca terlalu jauh ke blok soal lainnya dan jangan juga terlalu lambat sehingga soal diperdengarkan sebelum anda selesai membaca.
- Jika anda terlewat dalam satu soal di listening, don’t panic, masih ada sekian soal selanjutnya. Tidak jarang, kita terlalu ambisius mengingat yang sudah lampau dan justru melewatkan soal-soal lainnya. Ini disaster. Anda akan kehilangan konsentrasi.
- Ikuti petunjuknya di listening, jika anda diminta membaca, bacalah. Diminta koreksi, koreksilah. Transfer, transferlah. Perintah itu sudah diperhitungkan sehingga masuk akal. Jangan lupa juga lihat perintahnya, apakah ONE WORD/NUMBERS atau yang lainnya. Periksa juga spelling ketika transfer. Anda juga harus memperhatikan Spelling dengan struktur kalimat yang anda. Pada prinsipnya, you write what you hear. Pastikan anda tidak kelewatan, atau menambahkan S/ES.
- Pada reading, saya selalu membaca dulu soalnya, tidak seperti tips kursus yang mengajarkan skimming. Argumennya jelas, saya diminta mengisi jawaban dengan benar, bukan memahami kata per kata reading. Seringkali kita terjebak mencoba memahami isi, dan kehilangan waktu untuk menjawab. Biasanya, pemahaman akan secara otomatis kita dapatkan ketika mencari jawaban dalam bacaan. Walaupun anda harus faham bacaan sebelum menjawab, tetapi hal itu adalah prioritas kedua. Prioritas pertama tetap menjawab dengan benar. Hanya saja, jika model pertanyaan pertama adalah paragraph’s matching atau paragraph’s heading/title, teknik seperti skimming tetap diperlukan.
- Dalam reading, seluruh kata yang ditanyakan bersumber dari bacaan itu. Jadi seharusnya kita bisa mengerjakannya karena jawabannya sudah ada di bacaan itu, itu kata teman saya Achmad Tohe, teman kursus saya di IALF Bali.
- Sisakan waktu barang 10 menit untuk mengkoreksi jawaban reading satu per satu. Seringkali, jawaban benarnya justru ditemukan saat membaca ulang tersebut.
- Untuk membedakan NO/FALSE dan NOT GIVEN sebenarnya sederhana. Jika ada pernyataan “Bayu likes yellow shoes”. Trus soalnya “Bayu likes black shoes” jawabannya adalah NO/FALSE. Sedangkan jika pernyataannya “Bayu likes new shoes” tentu saja jawabannya NOT GIVEN. Soal model beginian sering tricky.
- Dalam writing, kerjakan bagian kedua lebih dahulu karena bobotnya lebih besar. Lihatlah ratusan video di YouTube tentang cara mengorganisasi tulisan, baik task 1 atau task 2.
- Jangan pernah menghitung kata satu per satu. Selain kelihatan tolol, juga memakan waktu. Cukup hitung berapa kata dalam satu baris dan kalikan dengan jumlah baris. Tetapi semakin lama berlatih, anda tahu kalau sudah mendekati target jumlah kata sesuai dengan karakter tulisan anda.
- Buatlah kerangka karangan untuk writing, jangan langsung menulis karena biasanya akan terlihat berantakan. Ini tips untuk seluruh jenis tulisan, tidak terkecuali IELTS Writing.
- Sisakan 10 menit untuk koreksi beberapa hal dasar, misalnya subject-verb agreement dan plural-singular.
- Dalam speaking, pastikan anda berfikir sebelum berbicara. Anda harus pastikan bahwa speaking tersebut adalah test, bukan lingua franca dimana jika dua fihak saling mengerti sudah bagus. Selain grammatically correct, hindari penggunaan bahasa gaul dan slank. Jangan rendah hati dengan accent anda yang mungkin “lokal”. Coba lihat ini.
- Pada section ketiga atau diskusi, anda bisa tambahkan misalnya one, two, three dalam berpendapat untuk memastikan anda memiliki alur fikir yang dipresentasikan sehingga kelihatan lebih akademik. Anda juga bisa tambahkan beberapa kata seperti Inspite of, Despite the fact that dll untuk menunjukkan anda bisa menggunakan bahasa akademik yang cukup sulit dengan baik.
- Terakhir, practices make perfect. Jika anda bersungguh-sungguh, nilai 7 bukan lagi angan-angan.
PS: Terimakasih kepada guru-guru IELTS saya: Wendy Allen (IALF Bali), Steve Bolton (IALF Bali), Wendy Sahanaya (IALF Jakarta), Real English Yogyakarta dan seluruh kawan-kawan kursus di McGill A (IALF Bali) dan 8W1 ADS 2007 (IALF Jakarta).