Mengapa Bali tetap Hindu?

indonesia-bali-hindu-ritual-2009-12-16-16-12-59Bali, pulau eksotis di Indonesia yang kaya budayanya, tetap mayoritas Hindu di tengah “kepungan” Islam. Pertanyaan di atas akan dijawab dalam dua hal, pertama menjelaskan mengapa Bali Hindu, dan kedua mengapa Bali tetap menjadi Hindu pada saat Jawa telah berubah menjadi Islam. Berikut sedikit ringkasan dari buku Robert Pringle (2004) A Short History of Bali: Indonesia’s Hindu Realm.

Pertama, penduduk Bali sebagian besar berasal dari luar Bali, kemungkinan berasal dari Jawa atau Lombok. Bahasa Bali lebih mirip bahasa Sasak di Lombok daripada bahasa Jawa. Bali tidak pernah putus hubungan dengan Jawa dan juga Kerajaan lainnya. Raja Airlangga (p.48) adalah “setengah Bali” karena berayah Bali dan beribu Jawa (cucu Mpu Sindok). Bali selalu berada dalam pengaruh Kerajaan di Jawa terutama Majapahit. Saat Majapahit berada pada puncak kekuasaannya, Bali menjadi salah satu daerah penting dengan adanya pusat kekuasaan penting yang kemudian menjadi Kerajaan Gelgel yang semakin menguat seiring dengan melemahnya Majapahit. Gelgel pernah mengirimkan pasukan untuk membantu Blambangan di ujung Timur Jawa. Saat Islam di Jawa menguat, terjadi influx ke Bali.

Penjelasan tentang mengapa Bali tetap menjadi Hindu ada beberapa hal, paling tidak geografis dan historis. Penjelasan geografis Bali yang terpisah dari Jawa kurang masuk akal. Jarak kedua pulau itu hanya sekitar 2,4 kilometer. Sangat mudah untuk dijelajahi. Penjelasan historis lebih mudah difahami. Terdapat beberapa kemungkinan seperti ditulis Pringle (p.70):

Pertama, Bali tidak pernah secara nyata “anti Islam”, walaupun memiliki budaya yang berbeda. Continue reading “Mengapa Bali tetap Hindu?”

Museum Suharto: Review

phpjcJQeZPMPada kunjungan pendek bulan ke Yogyakarta, saya sempatkan melihat Museum Suharto yang dibangun di bekas rumah kediaman Pak Harto di Kemusuk Sedayu Bantul, Yogyakarta pada 2 Februari 2014 lalu. Berikut ini adalah reviewnya.

Jalur menuju ke rumah masa kecil Pak Harto yang ayahnya seorang pengatur air di desa itu, mudah dicapai dari Yogyakarta. Setelah melalui Ring Road ke arah Purworejo, mudah untuk belok ke kanan dan menelusuri jalanan lebar menuju komplek museum. Jalanan yang lebar menuju desa Kemusuk ini secara jelas menunjukkan bagaimana jalan tersebut sengaja “dilebarkan” saat Pak Harto berkuasa, kontras dengan umumnya jalan desa yang sempit. Di sisi kiri dan kanan jalan, masih terpampang banyak tempat untuk memasang bendera. Saya membayangkan, tempat bendera ini pasti dulunya berjejer mengiringi kunjungan sang Presiden, dengan umbul-umbul Golkar menyertainya

Waktu saya datang, puluhan murid SD sedang tekun mendengarkan liputan tentang Pak Harto selama memimpin Indonesia dalam TV besar yang diputar di Pendopo. Kilasan sejarah itu dikemas dalam 10 menit video yang cukup menarik, tentu saja tentang sudut pandang Orde Baru.

Begitu masuk ke Museum, seperti sudah saya duga, dibuat dua peristiwa politik penting yang menjadi kekuatan Pak Harto selama ini yaitu Serangan Umum 1 Maret dan Gerakan Tigapuluh September 1965. Seluruh energi museum seolah digunakan untuk dua hal tersebut. Capaian ekonomi Pak Harto justru terkesan menjadi minor dibandingkan dengan diorama dan presentasi dua peristiwa politik tersebut.

Setelah Pak Harto jatuh, banyak buku yang menggugat peran Pak Harto sebagai PENCETUS IDE Continue reading “Museum Suharto: Review”

SMP in Australia 1: Mendaftar

phpW7A4gGPMIni tulisan tentang orang tua yang berdebar-debar saat anaknya akan masuk SMP. Sepertinya baru kemarin mengantarkan anak pertama saya ke gerbang TK, eh kok tahu-tahu sekarang sebentar lagi sudah SMP.

Tapi saya yakin tidak sendirian. Ada jutaan orangtua yang berdebar karena anak pertamanya akan masuk SMP. Tahap untuk memulai mencari SMP favorit sudah kami lakukan sejak pertama kali datang ke Australia bulan Juni lalu. Tetapi ternyata, system penerimaan High School di Australia, tepatnya di Sydney sudah dimulai sejak kelas 5 SD. Mereka mengikuti semacam test untuk menentukan masuk ke SMP-SMP favorit

Ada tiga jenis High School Negeri di NSW. Pertama, (just) High School yang menerima murid yang biasanya berdasarkan lokasi tempat tinggal. Anak-anak yang tinggal di lingkungan dekat dengan Continue reading “SMP in Australia 1: Mendaftar”

Berjilbab di Australia

php0c1bwzPMBagaimana rasanya berjilbab di Australia? Negara “kafir” dengan hanya 2% penduduknya yang beragama Islam. Negara dimana mereka yang tidak percaya Tuhan lebih banyak daripada yang percaya. Ini cerita anak saya yang kedua, yang berjilbab di sekolahnya.

Sejak datang ke Australia untuk yang kedua kalinya pada Mei 2013, kami tinggal di daerah muslim di Wiley Park, satu stasiun setelah Lakemba yang dijuluki the Muslim Capital of Australia. Anak saya sekolah di Wiley Park Public School yang mayoritas muridnya beragama Islam. Beberapa gurunya juga berjilbab. Di SD ini, dia punya banyak teman yang berjilbab, jadi tak beda jauh dengan teman-temannya di Al Azhar Yogya.

Dua bulan kemudian, karena berbagai sebab, terutama karena jaraknya yang jauh dari kampus ibunya di UNSW, kami memutuskan untuk pindah di daerah Timur Sydney di Randwick. Dengan pindah rumah, Ibunya bisa jalan kaki ke kampus dan saya, saat di Sydney, bisa menumpang di perpustakaan UNSW. Selain lebih efisien, lokasi baru lebih strategis untuk banyak hal, mulai dari kampus, kota, pantai sampai makanan Indonesia.

Anak-anak kemudian pindah ke salah satu SD Negeri terbesar di bagian Timur Sydney, di Randwick Public School. Di Randwick PS jumlah muridnya ada 819 orang tersebar mulai TK sampai kelas 6 (K-6). Selain SD negeri favorit, perpustakaan Randwick PS terbaik, baik untuk SD negeri dan Swasta, tidak hanya di Sydney bahkan untuk seluruh NSW, ini claim Parent Coordinator waktu ada Parents’ meeting beberapa waktu lalu. Daerah Timur Sydney, walaupun banyak orang Indonesia, adalah daerah lama yang didominasi orang barat, dengan budaya barat, tidak seperti di bagian Barat yang relative lebih heterogen.

Sayangnya, kekecewaan sudah datang sejak awal mula. Continue reading “Berjilbab di Australia”

Megawati, Jokowi dan Survey

Kedaulatan Rakyat, Analisis, 7 Feb 2014Screen Shot 2014-02-12 at 9.08.47 AM

Banyak survey menunjukkan bahwa Jokowi menempati posisi tertinggi diantara tokoh nasional yang ingin berlaga dalam pentas pertarungan presiden beberapa bulan mendatang. Hanya saja, Jokowi sulit maju jika tidak mendapatkan restu dari Megawati sebagai Ketua Umum PDIP yang memberinya dukungan di Solo dan DKI. Seberapa jauh Megawati mengambil keputusan berdasarkan survey?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita lihat kelemahan survey random sampling (pencarian acak) yang digunakan lembaga survey. Ada dua yang cukup menonjol. Pertama, survey acak, walaupun sudah dihitung berdasarkan metode acak sesuai dengan pedoman ilmiah, pada akhirnya tetap bergantung pada surveyor di lapangan. Setiap surveyor dalam sebuah survey tatap muka harus seperti robot yang menanyakan hal yang sama dengan ekspresi yang sama untuk setiap responden. Tidak mudah untuk menjadikan semua surveyor seperti robot dan harus berinteraksi yang sama pada setiap responden. Gaya bertanya dan bahkan eskpresi surveyor dapat menjadi penggiring bagi jawaban reponden.

Kedua, efek bandwagon dan underdog (Paul  Lavrakas, 2008). Efek bandwagon terjadi ketika pemilih tertarik terhadap kandidat yang tinggi perolehan berdasarkan survey. Sementara underdog efek sebaliknya, pemilih menjadi tidak tertarik terhadap kandidat yang rendah perolehannya dalam survey. Survey menggiring pemilih untuk memilih atau tidak memilih sesuatu, dan bukan merupakan ekspresi netral dari pemilih sendiri.

Megawati bukanlah sosok yang mudah tergiring oleh survey. Beberapa keputusan politik Megawati dalam tiga tahun terakhir, sama sekali tidak memperhitungkan survey. Pertama, keputusan untuk mencalonkan Jokowi-Ahok dalam Pilgub DKI. Jokowi-Ahok adalah kandidat ayam sayur jika dibandingkan dengan Foke-Nara yang merajai semua survey. Foke malah diprediksi menang hanya dalam satu putaran. Nyatanya, hanya dengan 18% kursi di DPRD DKI, PDIP dan Gerindra sukses mengantarkan Jokowi menjadi Gubernur DKI, mengalahkan petahana.

Kedua, majunya Ganjar-Heru dalam Pilgub Jateng. Popularitas Ganjar-Heru tentu kalau berkilau dari petahana Bibit-Sudijono, atau bahkan kalah terang jika dibanding Rustriningsih-Garin yang gagal dicalonkan PDIP.  Toh akhirnya, Megawati mengambil keputusan tepat untuk mencalonkan Ganjar.

Ketiga, mencalonkan non-kader PDIP, Tri Rismaharini sebagai walikota Surabaya 2010 berpasangan dengan mantan Walikota Bambang DH. Risma, birokrat karier yang tak tertarik menjadi walikota, menyentuh hati Megawati. Walaupun diwarnai Pilkada ulang, toh Risma akhirnya disebut-sebut sebagai walikota terbaik. Continue reading “Megawati, Jokowi dan Survey”

Masjid di Larkin Bas Terminal Johor Bahru Malaysia

Image000Masjid di lantai tiga terminal bus Larkin di Johor Bahru ini nyaman dipakai untuk Sholat dengan AC yang cukup dingin untuk melepaskan panas tropis di lokasi terdekat dengan Singapura. Terminal bis Larkin merupakan terminal yang menghubungkan Singapore dengan Malaysia melalui bis. Singapore, sebelum bertransformasi menjadi negara kaya SDM di bawah kepemimpinan Lee Kuan Yew, adalah bagian dari Malaysia.

Perjalanan ke Malaysia dari Singapura bisa ditempuh dengan perjalanan darat dengan beberapa pilihan, antara lain taksi, bus Singapore Johore Express (SJE) dan bus umum. Saya memilih menggunakan SJE yang dikelola swasta dengan tiket yang terjangkau kantong, hanya Sin$ 10,00 untuk berempat sekali jalan. Singapore dan Malaysia dihubungkan dengan jembatan yang cukup lebar yang di tepinya terlihat pipa-pipa air raksasa yang memberikan supply air minum ke Singapura. Dalam setiap perjalanan, tidak lupa meninggalkan dan masuk ke negara baru melalui imigrasi. Dengan paspor Indonesia, kita berhak untuk tinggal di Singapura dan Malaysia selama 30 hari tanpa visa.

Kembali ke Masjid Larkin terminal, dengan luas yang cukup untuk ukuran terminal, di masjid ini pertama kali saya temukan layar LCD besar terpampang di tengah-tengah masjid dengan meja baca Al Qur’an berjejer di sepanjang bagian depan masjid. Saya tidak sempat bertanya apakah layar LCD ini digunakan untuk pengajian atau juga untuk sholat Jumat. Menurut saya, sholat Jumat dengan model presentasi LCD yang ditembakkan ke layar sangat efektif untuk menghilangkan kantuk di tiap khotbah jumat.

Sewaktu saya sholat, di depan masjid ada kampanye mendukung Palestina. Palestina kehilangan lebih dari 70% lahannya dari tahun 1940 an dan berganti dengan Israel. Kampanye dukungan terhadap Palestina dapat dilhat dengan jelas dari spanduk-spanduk, penjualan kaos dan souvernir Palestina di sepanjang koridor menuju masjid. Di seberang masjid juga terdapat klinik kesehatan yang namanya sama dengan nama masjid.

Sayangnya, sebagian besar foto perjalanan saya Singapore dan Malaysia pertengahan Desember 2013 hilang terhapus dari HP yang secara tak sengaja menghapus seluruh foto dalam album dalam memory card. Foto masjid ini saya dapatkan disini.

Agar Dokter tak Dipenjara

1

Indonesia kekurangan dokter ini merana ketika dokter-dokter memutuskan untuk turun ke jalan. Mogok dokter yang dipicu eksekusi terhadap dua dokter yang diputus bersalah oleh MA sejak 2012 lalu, mengundang protes. Dukungan Kementrian Kesehatan terhadap mogok dokter juga absurd, di satu sisi mendukung mogok dokter, di sisi lain berharap pelayanan tak berkurang, dua hal yang tak mungkin terjadi bersamaan.

Mogok dokter menimbulkan ancaman serius terhadap sistem kesehatan di Indonesia. Padahal, jumlah dokter kita masih jauh dari angka ideal. Data dari Health Professional Education Quality (HPEQ) Project, Dirjen Dikti Kemendiknas (2010) menunjukkan adanya kekurangan dokter yang signifikan untuk mencapai Indonesia Sehat 2025. Pada tahun 2010, rasio dokter umum dan penduduk baru 30,39 dokter per 100.000 penduduk. Jauh dari angka ideal 40 dokter umum per 100.000 penduduk atau 1 dokter untuk 2500 penduduk dan baru mencukupi 77,43% dari kebutuhan ideal. Di Jawa Barat, rasio dokter bahkan hanya 4,3 dokter per 100.000 penduduk, terendah di seluruh Indonesia.

Selain jumlah, sebaran dokter juga menjadi persoalan. Dokter-dokter mengumpul di Jawa, Bali, Sumatra Utara dan Sulawesi Selatan. Di luar daerah itu tidak sulit ditemukan dokter yang nyaris tanpa istirahat bekerja untuk kepentingan masyarakat. Sehingga, ketika dokter-dokter yang mengabdi tersebut dipenjara, wajar jika reaksi keras muncul. Apalagi, dokter merupakan profesi yang memiliki organisasi profesi paling kuat di Indonesia di bawah IDI, KKI dan AIPKI, dan organisasi di bawah keahlian spesialis.

Ancaman terhadap system kesehatan nasional ditambah dengan sedikitnya “pasokan” dokter yang dihasilkan perguruan tinggi. Hanya sekitar 6.000 dokter baru yang dihasilkan tiap tahun dari 45 institusi pendidikan dari 71 insitusi pendidikan yang melahirkan dokter umum. Sebanyak 26 institusi pendidikan sedang dalam proses menciptakan dokter baru. Continue reading “Agar Dokter tak Dipenjara”

Apakah Indonesia Membutuhkan Australia ?

Screen Shot 2013-12-08 at 8.33.23 AMTidak ada yang menginginkan hubungan Indonesia dan Australia terus memburuk. Seperti juga, tidak ada yang menginginkan anda bermusuhan dengan tetangga sebelah. Sebagai catatan di masa depan, berikut analisis untung rugi ketergantungan Indonesia-Australia

Pertama, posisi geografis Indonesia jelas lebih menguntungkan dibandingkan Australia yang berada di pojok dan bertetangga dengan Antartika. Australia membutuhkan Indonesia untuk seluruh hubungan, baik laut dan udara untuk menjangkau mitra dagang penting yang seluruhnya berada di sebelah Utara Australia. Bagi Indonesia, Australia adalah satu-satunya mitra di Selatan.

Kedua, beberapa rakyat Australia yang tidak mengikuti kondisi Indonesia dan menganggapnya negara miskin dan butuh bantuan Australia dalam bentuk AusAid. Ancaman menghentikan AusAid akan membuat Indonesia melunak atau setidaknya melupakan kasus penyadapan. Padahal, AusAid yang tahun depan nilainya $ 640 juta atau sekitar Rp. 6,5 T hanya setara dengan 0,0033% dari total APBN 2014 Indonesia yang berjumlah Rp. 1.842 T. Sejak awal terpilih, Abbott justru memotong anggaran AusAid secara signifikan termasuk restrukturisasi AusAid dengan menggabungkan dalam Kemenlu Australia (DFAT). Secara matematis, angka itu tidak signifikan tetapi diperlukan dalam bentuk managemen pemerintahan dan transfer ilmu. Bagaimanapun, Australia adalah negara maju terdekat dari Indonesia. Indonesia membutuhkan Australia dalam bentuk policy transfer dalam banyak hal.

Ketiga, pada tahun 2030, Indonesia diperkirakan akan masuk sepuluh negara terkuat secara ekonomi di dunia, mengalahkan Australia. Saat Indonesia terus meningkatkan APBN nya, Australia justru memotong budget untuk sektor-sektor strategis. Tahun ini sudah ada pemotongan anggaran untuk perguruan tinggi, disamping efisiensi pegawai di banyak sektor. Dalam kerangka jangka panjang, Australia jelas membutuhkan Indonesia secara ekonomi karena berpotensi menjadi pasar potensial karena banyaknya jumlah kelas menengah.

Keempat, setiap tahun, melalui AusAid, Australia membiayai sekitar 800 mahasiswa Indonesia untuk belajar di Australia. Jumlah ini sangat kecil dibandingkan dengan 17 ribu mahasiswa Indonesia yang belajar ke Australia dengan biaya sendiri. Indonesia adalah penyumbang kelima terbanyak mahasiswa asing di Australia. Pendidikan merupakan sektor ekonomi unggulan Australia yang paling diharapkan. Kehilangan mahasiswa Indonesia, merupakan kerugian yang tak akan diharapkan Australia. Sebaliknya, mahasiswa dengan biaya sendiri dari Indonesia bisa berpindah ke Eropa atau Amerika.

Kelima, Australia sangat bergantung kepada Indonesia terkait isu manusia perahu yang menjadi isu utama politik nasional. Pentingnya isu manusia perahu di Australia setara dengan korupsi di Indonesia. Para pencari suaka yang banyak berasal dari Timur Tengah dan Asia Selatan, masuk Indonesia melalui Malaysia dan kemudian menyeberang ke Australia melalui laut. Kerjasama Indonesia-Australia sejauh ini cukup efektif menangkal manusia perahu. Sudah lebih dari lima ribu orang berada di pusat detensi di Indonesia. Jika kerjasama ini berhenti total, ribuan pencari suaka yang sekarang masih bersembunyi di Indonesia akan sangat merepotkan Australia. Australia harus melobi Papua Nugini agar menambah pusat detensinya di Pulau Manus dan Pulau Nauru yang kondisinya masih dibawah standar.

Keenam, jika kerjasama penanggulangan terorisme terhenti, Australia akan terancam. Selama ini, upaya menangkal teroris dilakukan dengan menjadikan Indonesia sebagai benteng untuk tidak masuk ke Australia. Australia sadar betul bahwa tanah mereka adalah lahan menggiurkan bagi para teroris. Daripada menembak polisi yang akan sholat Subuh, lebih baik “berjihad” ke Australia. Australia memiliki seluruh syarat ideal teroris: kulit putih, bukan muslim dan sekutu terdekat Amerika. Dengan sedikit kursus bahasa Inggris, ribuan teroris yang ada di Indonesia akan siap menjemput 70 bidadari mereka di Australia.

Ketujuh, penghentian ekspor sapi ke Indonesia tahun 2011 merugikan tidak hanya Indonesia, tetapi juga Australia. Ratusan peternak Australia, terutama di negara bagian Queensland hampir bangkut karena larangan ekspor. Beberapa peternak bahkan membunuh sapinya agar makanan tetap tersedia. Dampak ini masih dirasakan Australia sampai sekarang. Indonesia memang harus memikirkan swasembada sapi. Tapi sapi bukan melulu hanya bisa didapatkan dari Australia. Negara lain seperti Brazil, New Zealand dan India harus dijajaki. Ketergantungan terhadap sapi Australia harus dihentikan. Indonesia juga bisa memaksimalkan lahan menganggur di Indonesia, terutama di luar Jawa.

Kedelapan, Indonesia secara politik sama sekali tidak tergantung dengan politik Australia. Sejak reformasi, isu hubungan luar negeri dengan Australia tidak pernah ditawarkan dalam pemilu. Sebaliknya, seluruh calon pemenang pemilu di Australia akan selalu berjanji menjaga hubungan baik dengan Indonesia.

Kesembilan, hubungan dagang dengan Australia, walaupun terus meningkat, bukan negara prioritas Indonesia. Australia hanya menyumbang 2,8% impor Indonesia dan ekspor Indonesia ke Australia hanya 2,6% (DFAT 2012). Walaupun bertetangga, Australia hanya menempati urutan ke 12 dari mitra dagang Indonesia.  Ekspor utama Australia ke Indonesia seperti minyak, kapas dan terigu, mudah dicari Continue reading “Apakah Indonesia Membutuhkan Australia ?”

Lapangan Basket UNSW

20131122_125908 OK_miniLapangan basket (atau kerennya Multipurpose Complex, University Gym) di University of New South Wales di Kensington, Sydney merupakan salah satu tempat yang cukup ramai saat diselenggarakan sholat Jumat. Lapangan basket indoor ini digunakan hanya untuk sholat Jumat yang dihadiri sekitar 200 an jemaah. Untuk sholat fardhu lainnya, mahasiswa UNSW dapat sholat di musholla di dekat tempat ini. Tempat ini juga tidak digunakan untuk sholat Ied Adha dan Ied Fitri, karena selain lantainya yang terbuat dari kayu dan agar berdebu (maklum karena lapangan basket, senam dls, namanya juga multypurpose), pintu masuk ke tempat ini juga sangat kecil.

Proses sholat Jumat rata-rata berlangsung sekitar 30 menit, dimulai jam 13.15 dan berakhir jam 13.45. Pada waktu ujian, jam dimajukan dan khutbah dipersingkat. Jam ini sudah disesuaikan agar dapat diikuti pada empat musim. Perlu diingat bahwa jadwal sholat Jumat di negara-negara empat musim tidak seperti di Indonesia yang dalam satu tahun paling hanya berselisih sekitar 30 menit. Di negara empat musim, jadwal sholat sangat tergantung pada posisi matahari. Jika musim panas, matahari bersinar lama sehingga sholat shubuh bisa dimulai jam 4 pagi dan matahari terbenam bisa jam 20.00. Semakin mendekati kutub, semakin ekstrem. Di Canada misalnya, musim panas subuh jam 4 pagi dan sholat Isya jam 11 malam, padahal jam sudah dimajukan dan disesuaikan (daylight saving). Siksaan luar biasa untuk Ramadhan yang jatuh pada musim panas. Tetapi sebaliknya, jika  musim dingin, puasa mungkin bisa sangat singkat, hanya 8 jam. Continue reading “Lapangan Basket UNSW”

Menjewer Australia

Screen Shot 2013-11-19 at 11.05.52 PMKedaulatan Rakyat, Analisis, 19 November 2013. Download PDF

Isu terkait penyadapan terhadap Presiden, ibu negara dan lingkaran dalam istana yang dilakukan oleh Australia tahun 2009 segera mengundang kontroversi. Padahal, berhadapan dengan Australia, Indonesia memiliki banyak keunggulan secara politik dan tidak bergantung secara ekonomi.

Dalam presentasi dengan kop Australia’s Defense Signal Directorate, terlihat jelas siapa saja yang disadap. Setelah menarik Dubes Indonesia untuk Australia yang menurunkan hubungan diplomatik, apa saja keunggulan Indonesia dibanding Australia?

Pertama, pemerintahan partai koalisi (dengan Partai Liberal sebagai partai terbesar) di Australia adalah pemerintahan baru terbentuk September lalu. Setelah enam tahun tidak memegang tampuk pemerintahan, pemerintahan baru dihadapkan pada warisan-warisan kebijakan pemerintah partai buruh yang dianggap tidak popular yang menyebabkan kekalahan yang cukup signifikan.  Penyadapan dilakukan pada masa pemerintahan Partai Buruh dan dampaknya dirasakan Partai Liberal. Partai koalisi yang belum berpengalaman, masih terbata-bata membaca peta politik kawasan, termasuk hubungannya dengan Indonesia.

Kedua, bermain isu pencari suaka. Pencari suaka merupakan isu politik paling penting bagi Australia. Marty sebaiknya menghentikan sementara kerjasama terkait pencari suaka. Sudah pasti, hal ini akan menjadi goncangan terbesar politik dalam negeri Australia. Dalam masa kampanye, Perdana Menteri terpilih Tony Abott pernah berjanji untuk membeli kapal-kapal yang digunakan pencari suaka dan menempatkan lebih banyak polisi Australia untuk mengawasi perairan Indonesia dari penyelundup manusia. Kebijakan yang dianggap merendahkan kedaulatan Indonesia ini tidak pernah mendapatkan tanggapan serius dari pemerintah Indonesia. Sudah saatnya kita sedikit berwibawa menghadapi tetangga kita di Selatan.

Karena keunggulan geografis, Australia bergantung kepada Indonesia secara politik, Continue reading “Menjewer Australia”

Mecidi Aksa Den Hague

DSC08468 OK_miniMecidi Aksa terletak di dekat kawasan bisnis dan pusat belanja Central di Den Hague (The Hague), ibukota Belanda. Masjid ini mungkin salah satu masjid yang merupakan adaptasi dari gereja. Arsitekturnya mirip dengan gereja, hanya sudah ditambah beberapa kebutuhan dasar untuk sholat Jumat seperti tempat untuk berwudu. Masjid ini merupakan salah satu masjid Turki dari banyak masjid Turki lain di Eropa. Namun walaupun merupakan masjid Turki, jemaahnya dari semua negara.

Saya tidak ingat bahasa apa yang digunakan waktu khutbah Jumat. Kalau tidak salah, salah satu diantara bahasa Belanda, Bahasa Turki dan Bahasa Arab. Hanya saja, saya tidak mengerti satupun dari ketiga bahasa tersebut hehehehe. Karena tidak mengerti, saya sibuk mengamati arsitektur dan desain-desain di dalam masjid yang didominasi warna -warna cerah.

Waktu saya sholat di masjid ini adalah musim gugur mendekati musim dingin di Belanda, sekitar bulan Agustus-September 2007. Tetapi musim gugur di Belanda saya rasakan jauh lebih dingin daripada musim dingin di Australia. Matahari hanya terbit sebentar dan kemudian dingin dan gelap. Jika bertambah hujan, maka lengkaplah kesenduan hari itu. Saya masih jelas merekam kesenduan musim gugur dan musim dingin di Belanda.

Hal berbeda dengan musim dingin di Australia. Walaupun suhu dingin, tetapi sebentar kemudian matahari akan muncul dengan terang. Suasana dingin di Australia hanya saat malam dan dini hari. Jika siang, tidak begitu terasa karena matahari cukup terang. Apalagi jika tinggal di tepi pantai misalnya di Sydney. Hampir tak terasa. Continue reading “Mecidi Aksa Den Hague”

Student Society Ballroom McGill University

DSC02937OK_miniDi kampus-kampus di negara barat, sangat lazim untuk sholat Jumat di tempat-tempat umum yang biasanya digunakan untuk fungsi lainnya. Mahasiswa yang mengorganisir sholat Jumat di kampus biasa menggunakan ruang serba guna, lapangan basket, atau lapangan tenis untuk menggelar sholat Jumat.

Pada acara summer course di McGill University, Montreal Canada tahun 2005, sholat Jumat diselenggarakan di Student Society Ballroom. Ruang ini sebenarnya cukup luas untuk menampung seluruh Jemaah yang ada. Hanya saja, masalah yang selalu muncul ketika sholat Jumat di Ballroom atau lapangan basket, adalah tidak adanya tempat untuk wudhu (ablution). Jadi Jemaah berwudhu di sink yang biasa digunakan untuk cuci tangan. Masalah muncul ketika harus mencuci kaki. Alhamdulillah waktu itu berat badan saya masih 15 kg lebih rendah daripada saat ini sehingga bisa dengan mudah menangkringkan kaki di wastafel. Beberapa Jemaah saya lihat hanya membasuh sepatu saja. Mungkin sudah bersih kakinya dari rumah.

Panitia sholat Jumat, selain meminggirkan kursi-kursi dan menvacuum lantai, juga harus membersihkan sisa air bekas wudhu yang berceceran di lantai.  Jadi Jemaah harus memastikan agar cipratan airnya tidak terlalu parah sehingga menimbulkan kesan buruk bagi umat Islam yang minoritas.  Continue reading “Student Society Ballroom McGill University”

King Faisal Mosque

20131115_134741 OK_miniKing Faisal Mosque terletak di 175-177 Commonwealth St, Surry Hills, Sydney New South Wales Australia. Masjid ini bisa dijangkau dengan berjalan kaki dari Central Station, kira-kira 10 menit. Masjid dua lantai ini membeli dan kemudian membangun masjid dari sebuah rumah. Rumah sebelahnya (berwarna putih) kemudian dibeli dan dijadikan perpanjangan dari masjid pertama.

Masjid berlantai dua menjadi rujukan sholat jumat bagi umat muslim yang bekerja di salah satu kawasan tersibuk di Australia. Sebuah pemandangan langka di tengah hari kerja berbondong-bondong orang mengumpul di titip yang sama dan kemudian membubarkan diri dari titik tersebut setengah jam kemudian. Karena berada di pusat kota, parkir menjadi sulit. Lebih baik menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki.

Continue reading “King Faisal Mosque”

Méndém

manfaat jaheMéndém dalam bahasa di kampung saya di Bogeman Magelang artinya mabuk, biasanya khusus untuk mabuk yang disebabkan oleh pengaruh minuman. Kadang méndém juga diasosiasikan untuk makan sesuatu melebihi batas, seperti méndém duren, méndém gadung dls.  Saya mau membandingkan méndém cara Australia dan méndém model proletar seperti kita.

Di Australia, mereka yang sudah lebih dari 18 tahun boleh méndém sepuasnya. Toko-toko ndém-ndéman tersebar merata di “kampung-kampung”. Saya belum pernah menemukan deretan toko di sebuah kawasan belanja yang tidak ada toko ndém-ndéman-nya. Kalau belum 18 tahun, remaja Australia dilatih méndém dengan minum bir dengan kadar alcohol yang rendah. Bir di Australia (dan juga di negara barat lainnya) sangat lazim diminum hampir kapan saja. Jika masih anak-anak, latihannya dengan minum minuman bersoda. Saking lazimnya, minuman bersoda itu seperti teh di Indonesia. Melengkapi setiap makanan dan menghiasi hampir semua menu.

Minuman beralkohol, misalnya anggur juga menghiasi hampir seluruh menu makan dan lazim disajikan dalam setiap acara. Jadi kalau ada acara makan malam dan tidak memiliki anggur untuk sedikit méndém, akan sama anehnya dengan tidak memiliki teh panas manis di kampung-kampung di Jawa. Tuan rumah akan sangat malu. Waktu saya masih tinggal di asrama kampus khusus mahasiswa PhD di University House ANU, setiap Rabu petang kami dijamu dengan menu makan malam lengkap (buffet) mulai dari opening, main course dan dissert. Di meja juga selalu ada satu botol anggur putih dan satu botol anggur merah selain air putih. Continue reading “Méndém”

Tiga Jenis Ibadah Haji: Reguler, Khusus dan Non-Kuota

Hajj1Terdapat tiga cara untuk haji bagi orang Indonesia yaitu melalui haji regular, haji Khusus (dulu ONH Plus) Kuota dan Haji Khusus Non Kuota (haji sandal jepit). Ketiganya menentukan bagaimana ibadah haji dilakukan dan apakah calon jemaah haji betul-betul bisa menunaikan ibadah haji atau tidak.

Pada prinsipnya, Jemaah haji yang akan berangkat ke Baitullah harus mendapatkan ijin masuk (Visa) dari Kedutaan Besar Arab Saudi (KBSA). Kerajaan Arab Saudi saat ini merupakan the custodian of the two holy places yaitu penjaga dua kota suci Mekkah dan Madinah. Penjaga dua kota suci ini terus berganti setiap waktu. Kaum Kafir Quraisy pernah menjaga kota Mekkah sebelum Nabi. Kekhalifahan Turki Utsmani pernah menjaganya pula.

Visa haji yang diberikan gratis ini hanya membolehkan pemiliknya untuk mengujungi tiga kota saja: mendarat di Jeddah, dan mengunjungi Mekkah dan Madinah. Jalan dari Jeddah ke Mekkah atau Madinah pun harus menggunakan jalur tol khusus dengan bus atau taksi. Jadi pemegannya tak boleh jalan-jalan sembarangan ke kota-kota lain di Arab Saudi.

Berhubung Jemaah haji semakin banyak, maka pemerintah Arab Saudi terpaksa membatasi jumlah Jemaah haji. Setiap tahun Jemaah haji sekitar 3 juta Jemaah karena keterbatasan ruang yang harus disediakan untuk mengantisipasi jalur perjalanan Mekkah-Arafah Mina (Armina) yang merupakan tempat perkumpulan terbesar manusia setiap tahun. Jemaah kemudian dibatasi dengan system kuota yang kira-kira 1 jemaah haji untuk sekitar 1000 muslim di negara tersebut. Penduduk muslim Indonesia yang berjumlah sekitar 210 juta penduduk mendapatkan kuota sekitar 210 ribu Jemaah haji untuk tahun 2012. Sehingga calon Jemaah harus mengantri untuk dapat beribadah ke Baitullah. Dalam kuota ini dibagi menjadi kuota untuk Jemaah regular dan kuota untuk Jemaah haji khusus (ONH Plus) yang sejak 2004 pendaftaran dan mekanismenya turut dikelola pemerintah. Dahulu, Jemaah haji plus diorganisir secara mandiri oleh travel perjalanan haji, walaupun Pemerintah Indonesia sudah mengelola haji sejak tahun 1949. Untuk lengkapnya, mari kita bahas satu per satu jenis-jenis haji tersebut.

Haji Regular

Dibandingkan dua jenis haji lainnya, haji regular biayanya paling murah dan waktu di Arabnya paling lama, disamping tentu saja waktu tunggunya paling lama. Haji regular dikelola pemerintah sejak tahun 1971 dan kemudian dimasukkan dalam system antrian haji yang disebut Siskohat (Kisah Haji tahun 1970an bisa dibaca disini). Kuota Jemaah haji regular dihitung berdasarkan jumlah penduduk muslim per Kabupaten/Kota yang didapatkan dari pembagia kuota nasional. Jadi antrian untuk satu kabupaten berbeda dengan kabupaten lainnya. Sebagai contoh, jika ada dua jamaah haji yang mendaftar dari Kabupaten Magelang dan Kota Magelang dalam waktu yang sama dan mendapatkan nomor porsi, bisa saja estimasi berangkat berbeda tahun, tergantung antrian dan kuota di kabupaten/kota yang bersangkutan. Karena kuotanya per kabupaten, Jemaah haji hanya dapat mendaftar di kabupaten berdasarkan domisili di Kartu Tanda Penduduk.

Haji reguler merupakan haji paling murah, seiring dengan tuntutan peningkatan pelayanan haji. Karena meningkatnya kemampuan ekonomi, jemaah haji menuntut perbaikan layanan misalnya terkait dengan akomodasi, menu makan, transportasi dls. Sebelum berangkat ke tanah suci, Jemaah haji reguler mendaptkan bimbingan manasik dari Kemenag di Kabupaten/Kota. Seringkali persiapannya memakan waktu tidak sedikit dan bisa menciptakan keakraban diantara Jemaah haji. Silaturahmi ini terus terjaga sepulang dari berhaji. Setelah latihan manasik, Jemaah haji dikarantina di asrama haji yang didirikan pemerintah selama beberapa hari/minggu. Karantina diperlukan mengingat tidak sedikit dari jamaah yang tidak faham peraturan sehingga masih membawa barang-barang yang dilarang di penerbangan.

Di tanah suci, Jemaah haji reguler bisa menghabiskan waktu antara 30-40 hari. Hampir semua Jemaah haji reguler memiliki kesempatan untuk melakukan Sholat Arbain (40 kali sholat waktu) selama 8 hari di Masjid Nabawi. Setelah tiba di bandara Jeddah, jika masih lama dari waktu haji, Jemaah  reguler akan pergi dulu ke Madinah dan baru kemudian ke Mekkah. Jika datang menjelang puncak haji, akan langsung ke Mekkah dulu baru kemudian ke Madinah. Jemaah haji reguler harus pandai-pandai menjaga stamina agar pada saat ibadah haji kondisi fisik Jemaah prima.

Jemaah haji reguler cocok untuk mereka yang memiliki dana terbatas, tetapi ingin lebih lama di tanah suci. Kelompok ini juga mendapatkan dukungan pemerintah yang kuat di Indonesia dan di tanah suci karena banyaknya peserta haji Indonesia telah berusia lanjut dan tidak terbiasa bepergian keluar negeri.

Haji Khusus (dulu ONH Plus)

Haji khusus merupakan tuntutan perbaikan ekonomi yang tidak lagi merasa puas dengan pelayanan haji reguler. Hukum unik di dalam perjalanan haji, jika di wisata lain anda membayar lebih mahal untuk berlibur untuk waktu yang lebih lama, di ibadah haji, anda membayar mahal untuk waktu yang lebih sebentar. Semakin sebentar, semakin mahal. Paket haji khusus untuk 21 hari lebih murah dibandingkan dengan 14 hari (puncak ibadah haji hanya 5 hari).

Sejak tahun Jemaah Haji Khusus Kuota, walaupun pendaftarannya dikoordinir Kemenag, pelayanan dan fasilitasnya dilakukan oleh travel-travel secara mandiri. Pelayanannya dua kali lipat diatas Jemaah haji regular, mengingat harganya yang juga sekitar dua kali lipat. Manasik Jemaah haji khusus tidak dilakukan di kantor-kantor Kemenag tetapi di hotel-hotel. Hotel juga menjadi transit sebelum berangkat, tidak di asrama haji. Di tanah suci, Jemaah haji khusus juga mendapatkan hotel berbintang dengan Continue reading “Tiga Jenis Ibadah Haji: Reguler, Khusus dan Non-Kuota”